Jejerin kursi main keretaapi2an di rumah
                                  Ciyuss.. miapah.. :p
                          Keranjang baju pun jadi kereta dorong
                                      "Adek gue neh.." :D
                                                   Milk time
                                                Maen bedak x(

Sebenarnya pengen lebih intens ngepost perkembangan anak-anak paling enggak setiap bulannya. Tapi apa daya, kalau mo nulis sebuah postingan itu butuh waktu khusus, untuk ngedit, mikir, merenung, ngedesain, walaupun yang diposting alakadarnya.
Soalnya setiap hari bersama mereka, tiap hari selalu aja takjub liat perkembanagn mereka. Dari udah bisa ini bisa itu, sampai mungkin mereka ntar udah ga bisa diliatin lagi udah pada bisa ngapain. Maksudnya udah punya teman sendiri, sibuk sekolah mungkin, atau kemana gitu ga ngajak2 ortunya. Hiks. So I will enjoy every moment I have them in my side...


Dirga.
Dirga udah 3,5 tahun. Udah jadi abang-abang. Kemarin sempat ikut Paud di dekat tempat neneknya. Sejak bundanya hamil Phipa sih. Tapi mendadak jenuh kayaknya, sebelum bulan puasa Agustus kemarin, dia dah ogah-ogahan kalau diajakin sekolah, bahkan tempat neneknya. "Dah tamat cekolah nya." jawabannya kalau ditanya kenapa ga sekolah lagi. (-_-)
 Jadi dia pun sampai hari ini, dah lebih banyak di rumah aja nemeni bunda dan adiknya.  ya udah, ga dipaksain, tunggu ntar pas masuk TK aja biar semangatnya balik.

Satu sisi, seneng sih Dirga di rumah, jadi ga kangen2, trus ada temen adiknya biar ga selalu nguntitin bundanya terus, kan jadi bisa ngerjain pekerjaan rumah apapun. Tapi sisi lain, rumah jadi dobel berantakannya, dan ditambah urat leher bundanya kayaknya nambah, secara mesti tereakan tarzan  ngelarang ini itu. :D

 Anak cowo kali ya, lari-lari ke seluruh penjuru, loncat2 di sofa, tempat tidur, manjat2 meja makan, apa apa gitu yang bikin kita ngeliatnya aja sport jantung walah, yang namanya jatoh kejedot bolak balik ga bikin jera.
Tapi dia suka nyanyi juga nih, lagu 'cicak di dinding' adalah lagu pertama yang komplit diingatnya. Sekali waktu ngajarin hafal doa juga, pengennya ntar bisa hafiz Qur'an juga.

Walaupun Dirga masih agak pemalu kalau di depan orang, sekarang udah makin banyak akalnya. makin bijak juga kalau ngomong. Walau kadang ngomong masih suka rancu, kebalik antara dua kata yang berpasangan. Hmm..misalnya mau bilang "masuk" atau "di dalam" malah kebolak balik dengan "keluar". Atau mau bilang 'pergi' malah bilang "aku pulang dulu yaa''. Wew, Sinchan kali kan.
Atau apalagi yaa.. ya gitu lah. Beberapa kata masih belum tepat, tapi kita nya ngerti ngerti aja.

Beberapa hal saya juga kadang suka marah atau ngelarang, tapi trus mikir, bener gak ya cara didiknya. Kebanyakan dilarang juga ga bagus kan untuk sisi kreatifnya, tapi rasa kuatir justru bikin kita terkadang terkesan keras sama anak. Dari sini nih, orang tua itu dituntut bijak plus punya integritas. Maksudnya sesuai perkataan dengan perbuatan. Jadi teladan gitu.

Misal, biasanya saya ga ngebolehin bawa makanan ke kamar, karena takutnya ntar bertumpahan banyak semut trus digigitin lagi tidur kan ga fair yah. Trus siang tadi, begitu mereka berdua tidur siang, saya baru ambil makan siang buat saya sendiri. Rencana sih pengen makan sambil ngadem di kamar yang ber AC, tapi rupanya Dirga masi agak melek, "Kok mamam di kamar? di luar lah bunda mamam nya.." Ahah. Malu kan. Langsung saya ngeloyor keluar sambil jawab "Oh iya ya, nanti tumpah ya.." Demi menegakkan disiplin yang saya buat sendiri, relalah saya makan diluar biar agak-agak gerah dikit, karena kipas angin rada tak mampu mengatasi cuaca panas di luar.

Trus dia dah bisa juga ngambil minum sendiri dari dispenser yang diletakkin diatas meja, buka gerendel kunci di atas. Dengan bangku dan meja tulisnya. panjat panjat panjat. Ya lah, dibiasain juga mandiri, biar ga repot kali bundanya.

Hal yang agak ga enaknya, sekarang kalau diajakin jalan-jalan atau ke warung, udah bisa minta. Minta ini itu sambil merengek. Owh..





Afifa.
Kalau Afifa belum genap 10 bulan kemarin, dia udah bisa jalan loh. Lumayan cepat yah kalau Dirga kan belum genap setahun jago jalannya. karena dia juga ngerangkaknya lucu, kalo ngerangkak nungging pantanya ditinggiin, jadi lututnya ga nyentuh lantai, bagus juga sih style nya, jadi ga lecet tuh dengkul.

Giginya sekarang udah ada 4. Kalau ketawa gemesin skali lah gigi kelinci nya itu. Makan pun sekarang ga mau bubur, dah nasi biasa kayak abangnya cuma versi dipenyet-penyetin. Keseringan pun, makan udah sekalian aja nyuapin abangnya plus dianya. Lagipula menunya yang udah bisa dikonsumsi Afifa juga.

Yang barusan aja pinternya, Afifa dah bisa tepok jidat tangan plus dah ngerti goyangin badannya ala meratib dengar musik. Pok ame ame belalang kupu kupu...
Nah kalau bagian lasaknya, udah bisa manjat tempat tidur, sofa, meja ruang tamu, bolak balik naik turun. Kalau naik mobil udah ga mau diam dipegangin, hebohlah pengen kesana kemari, mencet2in tape mobil bahkan sampai pegang stir.
Hedeh... makanya sekarang bundanya berkurang hobi dan antusias kalau bepergian jauh-jauh. Pegangin dua anak yang ga mau diam, terus terang cape beud. Belum lagi motion sickness yang kadang mendera. Perjalanan kurang ternikmati, tapi kadang-kadang demi kesuntukan tak merajalela bagi semua anggota keluarga, pengen juga refreshing sejenak dua jenak, sekedar cuci mata, atau hirup udara bebas.

Dan yang paling terasa keramean kedua anak ini adalah ketika mereka berdua tidur dengan sendirinya karena kecapekan. Celotehan, tangisan, dan teriakan langsung senyap. Baru deh tertatap wajah wajah lugu.. *natapnya penuh haru biru gitu *cieciee.. 
Well, that's my kids... love is you lah. ♥


Awal saya membaca kata Lazuli Sarae di internet, saya langsung tertarik mengklik website nya, karena saya menemukan kata yang mengundang rasa penasaran. Dan reaksi saya begitu melihat isi websitenya, waw! Pertama terlihat seorang model pria dengan kemeja denim bercitarasa batik. Keren :) Tak ketinggalan model-model lainnya yang juga memikat hati mengenakan batik denim.

Pertanyaan langsung terlintas di pikiran saya, bagaimana para model ini bisa terlihat begitu elegan sekaligus dinamis? Ya, bagi saya pemakaian batik cenderung terkesan formal, begitu seseorang mengenakan baju batik, auranya terasa berbeda dengan pemakaian baju lain. Walaupun sekarang batik sudah mulai di'casual'kan dengan berbagai model dan kreativitas, tapi baru di Lazuli Sarae saya mendapatkan kesan it works magic on denim. Saya pun menjelajahi seluruh isi website dan mendapati bahwa mereka mengusung konsep batik on denim dalam kreativitas mereka.

Katakanlah denim atau biasa kita sebut jeans, bahan pakaian yang paling tahan lama dan dan paling sosial, artinya siapa saja bisa memakainya sekarang ini. Sedangkan batik dengan filosofi kental budaya asli Indonesia, coba diangkat para kreator Lazuli Sarae dengan statement yang kuat, bahwa batik yang legendaris dan denim yang everlasting bisa matching.

Wibawa batik, kekuatan denim dipadukan dengan cutting yang dinamis. Batik on denim itu merupakan sentuhan yang tepat untuk memaksimalkan style modern yet local. Dan Lazuli Sarae sudah berhasil memadukannya dengan penuh decak kagum saya dari pandangan pertama. Karena perpaduan yang dihasilkan juga tidak sekedar 'nemplokin' batik diatas bahan denim. Mereka membatiknya dengan cara  traditional wax resist-dye technique atau 'mbatik' langsung, sama sekali bukan cap, sablon atau hasil print, dan ini tidak mudah, apalagi pada media denim, mereka juga benar-benar memikirkan konsep padu dengan selera seni yang ga pasaran. Ga percaya, lihat saja semua koleksi mereka di web lazulisarae. com.

Pada koleksi terbaru "The Story of Aosan" saya suka model blazer Afra Olenji. See, dari pemilihan nama item saja, mereka mencantumkan nama-nama unik bertaste lokal. Blazer Afra Olenji ini begitu eye catching dan karena saya mengenakan hijab saya akan mengenakannya dengan long dress atau long sleeve polos dari bahan katun untuk acara casual, berbahan sifon atau satin untuk acara yang lebih formal.
                       Afra Olenzi Blazer

Tapi kalau untuk dikenakan bersama pasangan, saya lebih dulu tertarik dengan abang-abang yang saya bicarakan di awal, model yang memakai batik Chin Cinereo Shirt, kayaknya suami saya yang sangat pemilih dalam hal berpakaian pun akan suka dengan batik denim on model. Dan tentu saja saya akan memilih Cinereo Mini Cape sebagai padanannya. Cape nya unik dan bisa dilepas, jadi bisa ganti gaya. Warnanya juga serasi.
                Chin Cinereo Shirt dan Cinereo Mini Cape

Mau dipakai kemana? saya rasa saya tidak bisa memikirkan kesempatan apa yang tidak cocok untuk batik denim nya Lazuli Sarae. Semi formal oke, jalan-jalan juga oke. Atau bahkan saya mungkin akan mengenakan dengan suami saya untuk foto pasca wedding alias foto keluarga :). Tetep klasik tapi tetap berkesan muda, ahah sok muda nih. Tapi sebenarnya semangat kemudaan ini yang terlihat ditonjolkan oleh Lazuli Sarae, jadi tanpa pandang umur, setiap orang pasti bakalan ngerasa fresh spiritnya dengan mengenakan batik denim Lazuli sarae.

Koleksi Lazuli Sarae sangat unik setiap itemnya, dan saya percaya orang-orang kreatif di balik Lazuli Sarae akan bisa terus mengeksplorasi ide batik on denim ini dengan berbagai macam inovasi. Saya sendiri rasanya ingin mereka-reka desain seperti apa lagi yang bisa diwujudkan. Hm..saya membayangkan bagaimana memadukan sebuah tunik denim asimetris dengan corak batik dye yang tidak kaku, seperti 'terpoles' batik di bagian-bagian yang tidak diduga. Lalu ditambah dengan sedikit sentuhan renda berwarna denim gelap atau bahkan aplikasi studs di bahu untuk mempertegas kekuatan denim. Sentuhan renda di saku atau kancing di dada, atau pergelangan tangan akan sedikit mem'feminim'kan denim. Dan tidak lupa sebuah tas batik denim yang bercitarasa elegan dengan dipermewah sebaris studs.

Ide saya mungkin agak terlalu campur aduk atau banyak maunya dalam satu desain, tapi saya percaya kalau diserahkan pada tim kreatif di belakang Lazuli Sarae pasti bisa mewujudkannya dengan cantik (nantang apa nodong nih :)).

Berikut ini salah satu contoh ide desain yang ada dalam benak saya. Aplikasi studs dan asimetris dengan semburat batik. Lucu mungkin, karena saya bukan seorang desainer fashion :) Bagaimana?
Posting saya ini adalah apresiasi saya terhadap Lazuli Sarae. Brand yang sukses memadukan budaya Indonesia dengan tren masa kini yang cendrung simpel dan praktis, ornamen batik pada media denim. Jadi yang memakai pun tetap merasa trendi dan dapat nilai plus ikut melestarikan budaya Indonesia. Saya percaya ide ini akan bertahan lama karena Lazuli Sarae begitu berkharakter, inovatif, sekaligus memiliki misi positif pada khazanah budaya Indonesia.

Yang jelas, saya yang biasanya jarang memakai batik kalau bukan acara formal, sangat terpesona pada kreativitas Lazuli Sarae. Mereka membuat desain ekslusif dengan harga yang sepadan untuk sebuah ide luar biasa, kerumitan proses pembuatan, dan detail yang indah.




ps update Feb 2013:
tulisan ini saya ikutkan untuk giveaway2 lazuli Sarae, alhamdulillah menang untuk kategori custom product.

Pas wiken Sabtu-Minggu, liburan ke luar kota paling populer di Medan ya ngadem ke Brastagi. Jarak tempuh juga dekat mungkin sekitar 1-2 jam kalau ga macet
Niat kali ini pengen liat Pagoda Replika di Taman Alam Lumbini nya, tempat ini mulai dibangun sejak 2007 dan baru selesai 2010 lalu. Yang kalo liat foto-foto orang, kayaknya cem di Negeri Gajah Putih sana, nah, apakah foto berikut ini feels like in Thailand?

Berikut beberapa pemandangan di sekitarnya, untuk masuk ke dalam pagoda, kita harus melepaskan alas kaki dan disimpan pada kantong plastik yang disediakan di dekat pintu masuk.

Selanjutnya kami memutuskan bermalam di wisma Bukit Kubu, dulu juga kami pernah nginap di sini, dan tempatnya memang nyaman sekali, untuk bersantai menikmati hari. Walaupun fasilitas penginapannya sederhana, karena bangunannya juga bangunan tempo doeloe, setidaknya ada kran air panas dan yang pasti ga perlu AC, karena udara sejuk nan segar plus cahaya cantik matahari pastinya berlimpahan. 
Trus khas disini nih, paling mantap main gelembung sabun, layangan, berkuda, dan sebagainya, banyak yang berjualan mainan tersebut. Karena halamannya itu loh, lapangan rumput luas berbukit plus angin sepoi-sepoi.

Baiklah, selamat menikmati liburan.....!

Saya lagi suka kukus mengukus. Rasanya bebas dari rasa bersalah karena kebanyakan cara memasak saya adalah digoreng karena praktis.
Walau ga semua makanan kukus bisa dinikmati selahap makan gorengan, tapi untuk dimsum ini (atau kayaknya lebih mirip siomay apa ya), yang pasti Dirga mau makan. Wah leganyaa.
Tahulah, pria-pria di rumah ini paling susah ditebak seleranya, engga doyan ngemil juga, jadinya saya yang seperti sang pemakan segala. Masak sendiri makan sendiri, kecewa sendiri muji sendiri. Ahah.

Owkey demi lemak2 di perut, mari camil makanan kukus satu ini. Buatnya juga cepet dan praktis kalau kulit pangsitnya sudah tersedia, tapi kadang saya pakai kulit pangsit instan yang dijual di supermarket, ha ga mau repot, tapi bagaimana pun buat sendiri lebih sehat ya sodara-sodara. Yuuukk...


Bahan:
Kulit Pangsit:
300 gr tepung terigu cakra
100 ml air mendidih
80 ml air dingin
1 sdt garam halus
1 sdm minyak goreng
Bahan Isi:
daging ayam cincang, udang cincang, jamur cincang, apa yang ada di kulkas dicincang (:
sawi putih, iris halus, rendam air panas, tiriskan
4 siung bawang putih, haluskan
1 sdm tepung kanji
1 butir telur ayam
1 sdm kecap asin, saus tiram, minyak wijen
gula, garam, lada, secukupnya

Cara Membuat:
Kulit Pangsit: Campur tepung terigu dengan air mendidih, aduk rata. Tambahkan air dingin, garam dan minyak, aduk dengan tangan hingga terbentuk adonan yang kalis. Diamkan selama 40 menit. Ambil adonan dan giling hingga tipis dan potong dengan ukuran secukupnya.
Campur semua bahan isi, aduk rata.
Ambil kulit pangsit, isi dengan 1 sendok makan bahan isi. Bentuk pinggirnya dengan cara dilipit. Kukus hingga matang. Angkat dan sajikan hangat dengan saus pedas.

Alkisah, karena pengalaman sang abang Dirga, yang tidak dicukur saat lahir, melainkan hingga lebih dari 6 bulan baru dicukur habis. Hingga rambutnya ala ala alay yang panjang tak jelas. Alhasil sudah agak susah untuk dicukur--karena udah gede udah kuat berontak waktu dipegangin untuk cukur di tukang pangkas.


Jadi untuk Afifa, selepas 40 hari, langsung dicukur, oleh saya sendiri. He. Tentu saja tidak berhasil karena tetap tidak tega waktu bagian pake silet pisau cukurnya, akhirnya tetap sang tukang pangkas juga anak mudanya :D
Sebenarnya masalah cukur mencukur ini, sunnah yang sudah boleh dilakukan saat bayi berumur 7 hari. Ada yang berpendapat bahwa rambut yang dibawa lahir itu rambut kotor karena bawaan dari dalam kandungan. Ada pula yang hanya memotong sebagian saja untuk syarat. Tapi saya lihat bayi yang masih piyik dan berkulit kepala masih kenyal kenyol gitu, rasanya tunggu agak besaran dikit lah biar agak kuat, tapi jangan terlalu besar nanti sudah terlalu lasak, jadi susah cukurinnya, keburu gondrong deh kayak Dirga.

Dan karena Phipa masih tiduran terus, belum bisa duduk, apalagi berdiri, jadilah pertumbuhan rambutnya tidak rata. Kata orang, kemakan bantal. Lihat kan, ala sirkal ngepunk gitu, hehe. Btw, waktu digundulin kenapa mereka berdua jadi mirip yah?

Tapi rambut Phipa agaknya bersih daripada rambut Dirga waktu bayi dulu, ga ada tu yang namanya lengket2 darah keras atau ketombe sebagainya, mungkin karena saya doyan air kelapa pas dah hamil tua dan waktu mandiin pun tidak menggunakan sampo bayi, cukup 2 in 1 baby wash.

Tapi sekarang nungguin rambutnya panjang, jadi nebak nebak, lurus apa ikal yaaah..

piZap.com free online photo editor, fun photo effects

Inilah si cah ayu, kembang hati kami, namanya Afifa Kiandra Darmawan. Afifa artinya suci, Kiandra artinya keajaiban. Keajaiban suci yang cantik, bunga2 di taman semarak bermekaran semua di saat lahirnya lho. Awal lahir, pipinya tembem memerah sekali kaya tomat, ditambah sipit matanya terdesak pipi, dan hidungnya juga terdesak ke dalam, heuhe. Ada lesung pipit juga sebelah. Hehe. Anak perempuanku yang lucu dan caem, alhamdulillah sepasang sudah, tidak penasaran. Dah sah sekarang ngeliriki baju2 anak cewe yang unyu unyu, hehe, yg pasti punya anak perempuan itu...lebih seru dari main boneka. :D
Semoga jadi anak salihah, pintar dan berbakti ya nak.....

sayang kami, ♥Ayah, Bunda, Dirga♥


piZap.com free online photo editor, fun photo effects

ini foto taman depan rumah, warna warni pas Afifa lahir.. lovely!

Saya pernah makan sup ini di restoran chinese, dan rasanya itu...se su atu. Hangat dan khas..hmm...
Akhirnya kemarin coba beli di Brastagi Supermarket, rumput laut kering (dried seaweed) atau Nori. 
Paling enak langsung dimakan hangat-hangat dan bikin sendiri lebih puas.

Bahan: 
Bawang putih 3 siung, dicincang
minyak wijen 
dried seaweed (direndam air biasa sebentar, lalu potong2)
telur 1 kocok lepas
20 gr daging ayam cincang kasar
daun bawang/sop
garam, gula, merica, saus tiram (opsional) secukupnya
tepung maizena/kanji sbg pengental

Cara buat:
tumis sebentar bawang putih dengan minyak wijen
lalu tuang air sekitar 3 gelas, didihkan
masukkan seaweed dan daging ayam
telur kocok masukkan sambil diaduk biar jadi bunga telur
dan masukkan bumbu garam, gula, merica dan saus tiram.
aduk tepung dengan sedikit air lalu tuang ke sup.
tunggu sampai matang.


ps: baru kali ini posting resep, dan belum mahir bagaimana memfoto makanan yg menggoda selera. 

salam

Blog catatan harianku dan keluarga kecilku, saat2 berharga, untuk disyukuri setiap bagiannya, sesederhana apapun itu...

memoar kisah klasik untuk masa depan (:

Credit. Powered by Blogger.

momenza

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers Lilypie - Personal pictureLilypie Third Birthday tickers Lilypie - Personal pictureLilypie First Birthday tickers airinyh[at]gmail[dot]com


Rental mobil di Medan?

acak taut