Awal saya membaca kata Lazuli Sarae di internet, saya langsung tertarik mengklik website nya, karena saya menemukan kata yang mengundang rasa penasaran. Dan reaksi saya begitu melihat isi websitenya, waw! Pertama terlihat seorang model pria dengan kemeja denim bercitarasa batik. Keren :) Tak ketinggalan model-model lainnya yang juga memikat hati mengenakan batik denim.

Pertanyaan langsung terlintas di pikiran saya, bagaimana para model ini bisa terlihat begitu elegan sekaligus dinamis? Ya, bagi saya pemakaian batik cenderung terkesan formal, begitu seseorang mengenakan baju batik, auranya terasa berbeda dengan pemakaian baju lain. Walaupun sekarang batik sudah mulai di'casual'kan dengan berbagai model dan kreativitas, tapi baru di Lazuli Sarae saya mendapatkan kesan it works magic on denim. Saya pun menjelajahi seluruh isi website dan mendapati bahwa mereka mengusung konsep batik on denim dalam kreativitas mereka.

Katakanlah denim atau biasa kita sebut jeans, bahan pakaian yang paling tahan lama dan dan paling sosial, artinya siapa saja bisa memakainya sekarang ini. Sedangkan batik dengan filosofi kental budaya asli Indonesia, coba diangkat para kreator Lazuli Sarae dengan statement yang kuat, bahwa batik yang legendaris dan denim yang everlasting bisa matching.

Wibawa batik, kekuatan denim dipadukan dengan cutting yang dinamis. Batik on denim itu merupakan sentuhan yang tepat untuk memaksimalkan style modern yet local. Dan Lazuli Sarae sudah berhasil memadukannya dengan penuh decak kagum saya dari pandangan pertama. Karena perpaduan yang dihasilkan juga tidak sekedar 'nemplokin' batik diatas bahan denim. Mereka membatiknya dengan cara  traditional wax resist-dye technique atau 'mbatik' langsung, sama sekali bukan cap, sablon atau hasil print, dan ini tidak mudah, apalagi pada media denim, mereka juga benar-benar memikirkan konsep padu dengan selera seni yang ga pasaran. Ga percaya, lihat saja semua koleksi mereka di web lazulisarae. com.

Pada koleksi terbaru "The Story of Aosan" saya suka model blazer Afra Olenji. See, dari pemilihan nama item saja, mereka mencantumkan nama-nama unik bertaste lokal. Blazer Afra Olenji ini begitu eye catching dan karena saya mengenakan hijab saya akan mengenakannya dengan long dress atau long sleeve polos dari bahan katun untuk acara casual, berbahan sifon atau satin untuk acara yang lebih formal.
                       Afra Olenzi Blazer

Tapi kalau untuk dikenakan bersama pasangan, saya lebih dulu tertarik dengan abang-abang yang saya bicarakan di awal, model yang memakai batik Chin Cinereo Shirt, kayaknya suami saya yang sangat pemilih dalam hal berpakaian pun akan suka dengan batik denim on model. Dan tentu saja saya akan memilih Cinereo Mini Cape sebagai padanannya. Cape nya unik dan bisa dilepas, jadi bisa ganti gaya. Warnanya juga serasi.
                Chin Cinereo Shirt dan Cinereo Mini Cape

Mau dipakai kemana? saya rasa saya tidak bisa memikirkan kesempatan apa yang tidak cocok untuk batik denim nya Lazuli Sarae. Semi formal oke, jalan-jalan juga oke. Atau bahkan saya mungkin akan mengenakan dengan suami saya untuk foto pasca wedding alias foto keluarga :). Tetep klasik tapi tetap berkesan muda, ahah sok muda nih. Tapi sebenarnya semangat kemudaan ini yang terlihat ditonjolkan oleh Lazuli Sarae, jadi tanpa pandang umur, setiap orang pasti bakalan ngerasa fresh spiritnya dengan mengenakan batik denim Lazuli sarae.

Koleksi Lazuli Sarae sangat unik setiap itemnya, dan saya percaya orang-orang kreatif di balik Lazuli Sarae akan bisa terus mengeksplorasi ide batik on denim ini dengan berbagai macam inovasi. Saya sendiri rasanya ingin mereka-reka desain seperti apa lagi yang bisa diwujudkan. Hm..saya membayangkan bagaimana memadukan sebuah tunik denim asimetris dengan corak batik dye yang tidak kaku, seperti 'terpoles' batik di bagian-bagian yang tidak diduga. Lalu ditambah dengan sedikit sentuhan renda berwarna denim gelap atau bahkan aplikasi studs di bahu untuk mempertegas kekuatan denim. Sentuhan renda di saku atau kancing di dada, atau pergelangan tangan akan sedikit mem'feminim'kan denim. Dan tidak lupa sebuah tas batik denim yang bercitarasa elegan dengan dipermewah sebaris studs.

Ide saya mungkin agak terlalu campur aduk atau banyak maunya dalam satu desain, tapi saya percaya kalau diserahkan pada tim kreatif di belakang Lazuli Sarae pasti bisa mewujudkannya dengan cantik (nantang apa nodong nih :)).

Berikut ini salah satu contoh ide desain yang ada dalam benak saya. Aplikasi studs dan asimetris dengan semburat batik. Lucu mungkin, karena saya bukan seorang desainer fashion :) Bagaimana?
Posting saya ini adalah apresiasi saya terhadap Lazuli Sarae. Brand yang sukses memadukan budaya Indonesia dengan tren masa kini yang cendrung simpel dan praktis, ornamen batik pada media denim. Jadi yang memakai pun tetap merasa trendi dan dapat nilai plus ikut melestarikan budaya Indonesia. Saya percaya ide ini akan bertahan lama karena Lazuli Sarae begitu berkharakter, inovatif, sekaligus memiliki misi positif pada khazanah budaya Indonesia.

Yang jelas, saya yang biasanya jarang memakai batik kalau bukan acara formal, sangat terpesona pada kreativitas Lazuli Sarae. Mereka membuat desain ekslusif dengan harga yang sepadan untuk sebuah ide luar biasa, kerumitan proses pembuatan, dan detail yang indah.




ps update Feb 2013:
tulisan ini saya ikutkan untuk giveaway2 lazuli Sarae, alhamdulillah menang untuk kategori custom product.