Pagi itu kami berangkat dari rumah pagi-pagi menuju RS Columbia Asia di Jalan Listrik. Saya sudah mempersiapkan diri untuk puasa sekitar 6 jam sebelum operasi. Jadi sejak pukul 3 pagi tanpa minum sarapan.
Sampai disana begitu melapor, langsung dipersilakan masuk kamar operasi untuk salin pakaian, dan pembersihan. Ternyata operasi baru akan dijadwal jam 10, karena ada pasien lain sebelum saya.
Sepanjang menunggu saya berdoa, kadang sedih juga mandangin Dirga dan ayahnya,semoga masih bisa liat, huk huk (jangan bilang terlalu dramatis, saya memang paling takut dengan obat, suntik, dan rumah sakit-- pantes ga jadi dokter, hehe). Saat itu juga ada perawat yang baik hati nemeni saya ngobrol. Hingga akhirnya eksekusi dimulai. Dingin kelu........

Pukul 11.30 lahirlah bayi perempuan. Ajaibnya, waktu cek2 up selama hamil, dokter bilang bb nya kurang. Tapi alhamdulillah lahir 3,2 kg. pipinya montok bet. chubby.

Menunggunya terlalu lamaaa, saya sudah dipastikan masuk angin karena jam 3 sore setelah sadar, baru masuk makanan. Tapi muntah. Dan muntah terus2an sampai seharian itu, makanan tidak berhasil masuk. Ya ampun, saya sampai lemas, untung saja bius luka sesarnya belum hilang semua, saat muntah2 lagi hebatnya.
Kalau tidak, bisa dibayangkan betapa sakitnya kontraksi di perut.

Pelayanan di rumah sakit besar ini nyaman buat saya. Perawatnya ramah2 dan helpful. Fasilitasnya memudahkan. Hanya saja kami nyaris tidak kebagian kamar. Heu, tapi subhanallah nya, hari kedua operasi saya sudah bisa jalan, walau tertatih. Bandingkan dengan operasi pertama dulu, hari ke 3 baru bisa duduk. So 3 hari disini kami sudah boleh pulang.